Rate this article:

Etika standar saat mengikuti wawancara kerja di Jepang

2025.08.19

 

Etika standar saat mengikuti wawancara kerja di Jepang

Wawancara selalu menjadi tahap paling penting yang menentukan diterima atau tidaknya seseorang. Namun, ketika wawancara dengan perusahaan Jepang, ada begitu banyak aturan dan etika yang harus diperhatikan, sehingga banyak orang asing dan lulusan baru merasa tahap ini sangat sulit.

 

Untuk menghindari “kehilangan poin” atau dinilai rendah oleh perekrut, silakan merujuk secara bertahap pada “tindakan standar” berikut selama wawancara. Kesan pertama selalu sangat penting. Jika Anda mempersiapkan dengan baik, tingkat keberhasilannya sudah mencapai 80%.

 

Sebelum masuk ke dalam ruangan

Perekrut tidak hanya menilai Anda selama wawancara tatap muka, tetapi juga memperhatikan setiap gerak kecil saat menunggu. Oleh karena itu, sejak saat Anda tiba di perusahaan, selalu perhatikan sikap sopan santun, postur, membungkuk, dan komunikasi Anda.

Langkah 1: Di Resepsionis

Setelah masuk perusahaan, langsung datangi resepsionis dan sampaikan nama Anda, universitas asal, tujuan kedatangan, serta nama orang yang akan ditemui.

Langkah 2: Menunggu Giliran Wawancara

Selama proses ini, perhatikan sekitar dan hindari berbicara dengan suara keras, membuat kebisingan, atau memperhatikan ponsel Anda. Sebaiknya atur ponsel dalam mode senyap atau mati.
Stres tidak dapat dihindari saat pergi ke wawancara. Oleh karena itu, Anda perlu tiba 10 hingga 15 menit lebih awal untuk memberi waktu menenangkan diri.

Memasuki ruangan

Langkah 1: Ketuk pintu

Ketika giliran wawancara tiba, maju dan ketuk pintu sebanyak tiga kali. Dalam budaya Jepang, mengetuk dua kali digunakan untuk memeriksa ketersediaan ruangan (saat pergi ke toilet), dan ketuk tiga kali berarti untuk meminta izin masuk ruangan.
Ketuklah dengan suara pelan dan perlahan, hindari ketukan keras agar tidak memberikan kesan negatif.

Langkah 2: Masuk ke dalam ruangan

Setelah mengetuk pintu, tunggulah sebentar. Sampai seseorang berkata “Silakan” , bukalah pintu dengan pelan dan masuk, ucapkan “Permisi”, lalu tatap mata pewawancara.

Langkah 3: Menutup pintu

Jangan menutup pintu dengan membelakangi pewawancara. Setelah masuk, arahkan pintu dengan sudut kecil agar tidak menimbulkan suara keras, lalu tutup pintu secara perlahan.

Salam dan selama wawancara

Langkah 1: Memberi salam

Setelah menutup pintu, berdirilah di tempat tersebut dan katakan kepada pewawancara, “Senang bertemu dengan Anda hari ini.” Pada saat yang sama, lakukan salam dengan membungkuk 45 derajat dan pertahankan posisi tersebut selama sekitar 1 detik.
Jika ada 2-3 pewawancara, berikan salam dengan membungkuk kepada orang yang duduk di tengah.

Langkah 2: Perkenalkan diri Anda

Setelah itu, berjalanlah menuju kursi dan berdiri di sisi kiri kursi. Biasanya pewawancara akan meminta Anda untuk memperkenalkan diri, misalnya, “Saya Nguyen Van A dari Universitas XXXX. Terima kasih.”
Kemudian, lakukan sikap hormat dengan sudut 45 derajat selama 1 detik.

Langkah 3: Duduk

Ketika pewawancara berkata, “Silakan duduk,” Anda dapat duduk. Namun, sebelum itu jangan lupa mengucapkan, “Ya, permisi,” lalu melakukan sikap hormat ringan sekitar 15 derajat sebelum duduk.

Langkah 4: Gaya Wawancara Duduk

Wawancara adalah momen penting, oleh karena itu perhatikan hal berikut saat duduk:

  • Duduklah dengan punggung tegak.
  • Hanya duduk sekitar 2/3 bagian kursi.
  • Jangan bersandar ke belakang.
  • Jangan menengadah bahu atau punggung, atau menendang kaki ke depan (sering kali dianggap sebagai sikap tidak serius).
  • Wanita perlu menutup kaki sehingga lutut saling bersentuhan.
  • Letakkan tas/briefcase di lantai dekat kaki atau di samping kursi, dan cepat ambil pena, pensil, dan buku catatan.
  • Jaket juga diletakkan di atas saku.
  • Kontak mata yang sering dan senyuman yang alami.
  • Pria: Rapatkan tangan dengan ringan dan letakkan di samping lutut.
  • Wanita: Tumpuk tangan dan letakkan dengan lembut di paha.

Saat Keluar dari Ruangan

Biasanya, Anda harus menunggu sinyal dari pewawancara dan tidak mengakhiri wawancara sendiri. Jika tidak ada pertanyaan lainnya, pihak pewawancara akan mengatakan, ‘Wawancara hari ini selesai. (Wawancara hari ini selesai. Terima kasih atas usaha Anda).
Pada saat ini, untuk keluar dari ruangan dengan sopan, harap ikuti langkah-langkah berikut.

Langkah 1: Duduk di tempat dan tunduklah

Tetap duduk di kursi, ucapkan salam seperti “Terima kasih atas waktu hari ini,” lalu membungkuk. Setelah itu, bangun dan pindah ke samping kursi, ucapkan terima kasih sekali lagi, lalu membungkuk dalam sebagai tanda penghormatan.
Pastikan untuk mengucapkan salam terlebih dahulu sebelum Anda membungkuk. Jangan mengucapkan salam bersamaan dengan membungkuk.

Langkah 2: Keluar dari ruangan

Berjalanlah tenang menuju pintu. Setelah sampai di pintu, hadapkan wajah ke pewawancara dan katakan “Permisi”, lalu sedikit membungkuk. Perhatikan bahwa Anda masih menjaga kontak mata dengan pewawancara. Selanjutnya, ubah sedikit posisi (jangan sepenuhnya membelakangi perekrut), lalu buka pintu dengan perlahan dan keluar. Tutuplah pintu dengan lembut dan hati-hati agar tidak menimbulkan suara keras.

 

Kesimpulan

Panduan di atas adalah tata cara terperinci menghadiri wawancara kerja di Jepang yang dapat Anda jadikan rujukan.
Terkadang, tergantung pada orang dan situasinya, tidak selalu perlu untuk sepenuhnya mematuhi prosedur. Namun, memperhatikan hal-hal seperti ketukan pintu, salam, dan cara keluar ruangan sangat penting untuk menunjukkan kemampuan Anda beradaptasi dengan budaya Jepang sekaligus meningkatkan peluang lolos wawancara.


この記事をシェアする


仕事探しから帰国まで、 専属のコンシェルジュがあなたをサポート。

日本 ネイティブの専属コンシェルジュがあなたを最後までサポートいたします。

user avatar

Takeshi

user avatar

Ai

user avatar

Daisuke

icon

他の方が見ている記事 (同じカテゴリーの記事)

Arrow up Circle gradient